Hogwarts

Hogwarts
draco dormiens nunquam titillandus

Kamis, 03 Februari 2011

OPEN SOURCE

PENDAHULUAN

Ketika mendapat informasi mengenai kuliah umum yang akan di hadiri oleh Bpk. Onno W Purbo, terus terang, ada sedikit perasaan tidak tertarik. Pertama, baru kali itu saya mendengar nama Onno W Purbo. Kedua, tidak pernah mendengar reputasi apa pun mengenai Onno W Purbo. Dan ketiga, saya ada keperluan lain yang lebih penting karena berkenaan dengan keluarga. Namun, begitu saya mengikuti kuliah umum tersebut—terus terang lagi—dari menit pertama sama sekali saya tidak mengerti apa yang beliau sampaikan. Berusaha memperhatikan, namun selalu saja ada istilah dan hal-hal yang menurut saya terdengar asing. Meski sudah dibagikan modul sebagai panduan mengikuti kuliah umum, tetap saja tidak membantu banyak.
Dengan tetap memperhatikan—sebagai usaha untuk tidak menjadikan kuliah umum ini sia-sia—saya berusaha mengerti sebisanya. Mencatat istilah yang tidak saya mengerti dan bermaksud untuk mempelajarinya di kemudian hari. Berikut ada sedikit uraian singkat mengenai kuliah umum yang saya ikuti berkaitan dengan Open Source dan Linux. Mudah-mudahan bisa menambah ilmu bagi kita semua. Dan di dalam uraian ini, saya tidak akan membahas mengenai Bpk. Onno W Purbo.

OPEN SOURCE


Secara sederhana Open Source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasikan oleh suatu lembaga/kelompok atau orang, tetapi oleh para pelaku yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan source-code yang tersebar dan tersedia bebas (baik itu menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan yang ditampilkan seperti model Bazaar, sehingga pola open source memiliki ciri yang unik bagi para komunitasnya yakni adanya dorongan yang bersumber pada gift culture, maksudnya adalah bahwa ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotifasi untuk menimbulkan sebuah pertannyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada khalayak ramai.
Open Source lahir karena kebebasan dalam berkarya, tanpa intervensi berfikir dan mengungkap apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi faktor utama ketika suatu produk akan 'ditawarkan‘ ke publik, dan komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-atik, merevisi ulang, membenarkan atau bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan lepas tanggung jawab. Prinsip dasar dari pengembangan ala Open Source ini adalah : ‘Rapid code evolution and massive independent peer review‘.
Dalam papernya yang disampaikan pada The Cathedral and Bazaar, Eric S Raymond menjelaskan bahwa pada prinsipnya pengembangan perangkat lunak open source berpangkal pada 4 faktor, yaitu:

1. Proses dimulai dengan suatu prototipe yang telah agak berbentuk. Penayangan prototipe ini untuk menunjukkan bahwa memang proyek ini untuk menunjukkan bahwa proyek memiliki hasil yang menjanjikan. Janji hasil akhir ini berbentuk produk yang bermanfaat bukan dalam arti profit secara langsung.

2. Produk diluncurkan sesegera dan sesering mungkin. Berbeda dengan konsep pada perangkat konvensional, pada open source pengguna mendapat posisi co-developer bukan sebagai end-user belaka. Komunitas merupakan kunci utama dari pengembangan sistem, sehingga respon terhadap pertannyaan atau saran dari pengguna menjadi sangat berperan.

3. Delegasikan apapun yang mungkin. Buka berfungsi sebagai manajer proyek seperti dalam pola pengembangan profesional, pemimpin pada suatu proyek open sourre cenderung memposisikan diri sebagai ‘penjaga gerbang‘ atau koordinator dari semua orang yang telah memberikan kontribusi.

4. Keterbukaan. Hal yang mungkin sangat asing bagi para developer konvensional. Yang sangat penting dari Open Source , adalah menarik sebanyak mungkin orang sehingga nantinya dapat memberikan fokus kerja ke banyak hal. Hal yang disembunyikan akan mempengaruji kepada produk akhir secara keseluruhan.

Untuk memahami Open Source berikut disertakan tulisan asli dari defenisi Open Source dan penjelasan singkatnya. The Open Source Defenition:

1. Free redistribution. The licence may not restrict any party from selling or giving away the software as a component of an aggregate software distribution containing programs from several different sources. The license may not require a royalty or other fee for such sale. Orang boleh membuat salinan tak terbatas, menjula atau memberikan babas, dan pengguna tak perlu membayar untuk melakukan hal tersebut. Dengan membatasi lisensi ini sehingga membutuhkan kebebasan mendistribusikan ulang, maka dicegah kemungkinan orang untuk mengambil keuntungan singkat dari penjualan yang berdasarkan usaha yang dilakukan orang dalam waktu lama.

2. Source code. The program must include source code, and must allow distribution in source code as well as compiled form. Where some from of a product is not distributed with source code, there must be a well-publicized means downloading the source code, without charge, via the internet. The source code must be the preferred from in which a programmer would modify the program. Deliberately abfuscated source code is not allowed. Intermediate forms such as the output of a preprocessor or translator are not allowed. Pengasesan source code menjadi syarat utama, sebab program tak akan dapat berevolusi bila tidak dimodifikasi. Karena tujuan dari open source membuat agar evolusi berjalan dengan mudah, maka dibutuhkan modifikasi yakni dengan tersedianya source code. Source code adalah syarat utama untuk melakukan evolusi atau perbaikan. Tujuan adalah agar source code didistribusikan dalam bentuk awal dan pekerjaan yang diturunkan darinya.

3. Derived work. The license must allow modification and derive works and must allow them to distributed under the same terms as the lisence of the original software. Hanya keberadaan source code saja tidak cukup untuk mendorong peer review dan seleksi evolusi secara cepat. Agar tercipta evolusi yang cepat, orang harus dapat mencoba dengan dan meredistribusi modifikasi yang dilakukannya.

4. Integrity of the Author‟s source code. The license may restrict source code fro being distributed in modified form only if the license allows the distribution of „patch files‟ with the source code for the purpose of modifying the program at build time. The license must explicity permit distribution of software built time. The license must explicity permit distribution of software built from modified source code. The license may require derived work to carry a different name or version number from the original software. Mendorong untuk dilakukan banyak perubahan adalah sesuatu yang sangat luas biasa, tetapi pengguna harus memiliki hak untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap programyang mereka gunakan. Penulis software dan perawat memiliki hak yang sama untuk menjaga reputasi mereka. Lisensi open source harus menjamin ketersediaan source code, yang memungkinkan perbaikan dengan menggunakan patch. Dengan cara ini perubahan ‘tidak resmi‘ dapat dilakukan tetapi tetap dapat dibedakan hasil karya utama.

5. No discrimination againts persons or groups.The license must not discriminated againts any person or group of persons. Agar mendapatkan keuntungan yang maksimal dari proses open source, maka sangat diusahakan agar kemajemukan dari para pengguna tercapai, sehingga setiap kelompok atau personal memiliki hak yang sama dalam melakukan distribusi pada open source.

6. No discimination againts fields of endeavor. The licence must not restrict anyone fro making use of the program is a specific field of endeavor. Hal utama yang ditekankan disini adalah tetap adanya kemungkinan open source digunakan secara komersil. Diiginkan agar dunia komersil juga bisa turut serta dalam komunitas ini sehingga tidak ada perbedaan. Oleh sebab itu dibuatlah ketidakterbatsan penggunaan opensource baik itu untuk tujuan komersil atau lainnya.

7. Distribution of license.The right attached to the program must apply to all to whom the program is redistributed without the need for execution of an additional license by those parties. Lisensi ini bersifat otomatis, sehingga tidak membutuhkan tanda tangan atau aturan main seperti yang ada saat ini. Ini masih menimbulkan kontroversi, tetapi perlu diingat semakin umunya orang menggunakan open source maka kontroversi ini pasti akan berlalu. Saat ini dibeberapa kalangan lisensi dianggap sebagai perjanjian kontrak dan ada juga yang menganggap lisensi sebagai perjanjian hak cipta.

8. Lisence must not specific to a product. The right attached to the program must not depend on the program‟s being part of a particular sofware distribution. If the program is extracted from that distribution and used or distributed within the terms of the progrma‟s licence, all parties to whom the program is redistributed shoukd have the same rights as those that are granted in conjungtion with the original software distribution. Tidak ada pembatasan suatu produk yang dinyatakan sebagai open source menjadi bebas selama hanya menggunakan merk distribusi tertentu saja. Program tersebut harus tetap bebas jika dipisahkan dari program distribusi yang menyertai.

9. License must not contaminate other software. The license must not place restrictions on other software that is distributed along with the licensed software. Pada model open source suatu lisensi tidak bisa menyaratkan agar diletakkan bersama-sama dengan program dengan lisensi tertentu. Harus dibedakan antara prinsip Derivation, Dan Aggregation terjadi ketika suatu program menyertakan program lain dalam suatu media yang sama (misal: CD room).

MENGENAL LINUX

Apakah Linux itu?

Linux adalah sebuah sistem operasi open source dan bebeas (free) di bawah lisensi GNU (GNU is Not Unix) GPL (General Public License) Arti open source adalah kode sumber (source code) diikutsertakan dalam program Linux sehingga dapat dilihat oleh siapa saja. Arti kata bebas atau free mengacu pada kebebasan bukan pada bebas biaya. Linux bebas untuk diduplikasikan, dimodifikasi, dan disebarluaskan baik untuk tujuan tak komersial maupun komersial, dan ini sah dibawah lisensi GNU GPL. Untuk mendapatkan linux tentu saja harus keluar biaya, namun biaya tersebut bukan untuk membayar lisensi penggunaan linux, melainkan untuk biaya duplikasi, pengiriman, service, atau kombinasi ketiganya.

Sejarah Linux

Linux lahir pada tahun 1991. Pada waktu itu, Linus Torvalds seorang mahasiswa dari Suoen Tasavalta Finlandia memulai sebuah proyek pembuatan sistem operasi yang stabil dan bisa dijalankan pada mesin Intel x86. Pada awalnya Linus Torvald menggunakan salah satu sistem operasi berbasis Unix yaitu Minix. Namun kemudian dia merasa bahwa sistem operasi tersebut memiliki banyak kelemahan. Pada bulan Oktober 1991 Linus Torvald mempublikasikan sistem operasinya yang diberi nama Linux (Linus‘ Unix) di newsgroups comp.os.minix. Linux disambut dengan antusias sekali oleh orang-orang yang mengikuti newsgroups tersebut. Mereka dari yang sudah ahli hingga pelajar ikut memberikan ide dan perbaikan terhadap linux. Dari sinilah cikal bakal linux menjadi sebuah sistem operasi yang berkembang pesat sampai sekarang ini. Perkembangan ini dapat dilihat dari banyaknya distribusi yang mengambil linux sebagai basis sistem operasinya.

Kernel

Kernel adalah inti sebuah sistem operasi. Berbeda dengan sistem operasi lain yang umumnya menyembunyikan kernelnya, linux justru mengedepankan kernelnya. Sampai saat ini copyright kernel linux tetap dipegang oleh Linus Torvalds.

Distribusi

Di dunia linux dikenal istilah distribusi atau lebih dikenal dengan istilah distro. Oleh beberapa perusahaan atau organisasi, linux dikemas menjadi program yang siap pakai dan didistribusikan baik secara komersial maupun non komersial. Beberapa distro yang umum dikenal adalah Redhat, Mandrake/mandriva, Debian, Suse, dan lain sebagainya.

Keuntungan Linux

1. Murah. Harga jual perangkat linux hampir 99% tidak dipungut biaya. Biasanya biaya yang dikeluarkan hanya untuk biaya penggandaan CD, pengiriman, dan lainnya.

2. Legal. Legalitas linux terjamin karena Linux menggunakan GNU Public License sehingga kode program yang ada turut disertakan dan setiap orang berhak untuk memakainya secara bebas sesuai dengan kebutuhan.

3. Tidak memerlukan perangkat keras yang sama sekali baru. Linux bisa saja dipakai untuk komputer-komputer yang lama, namun tentu saja dapat dipakai untuk komputer baru dengan spesifikasi yang cukup tinggi.

4. Multi User. Mampu menangani banyak user secara simultan baik pada aplikasi yang sama atau pun berbeda.

5. Handal dalam jaringan. Linux dikenal handal dalam pengelolaan jaringan. Linux mampu mengelola proxy internet, DNS, email server dan sebagainya.

6. Kecepatan perbaikan cacat (bug). Kecepatan dalam perbaikan bug lebih dapat diandalkan karena ketersediaan kode program untuk diperoleh oleh banyak orang dapat membantu kita untuk melihat proses yang terjadi pada program tersebut. Jika terjadi bug akan lebih mudah memperbaikinya.

7. Stabilitas. Linux merupakan sistem operasi yang cukup stabil, karena biasanya jika terjadi crash pada saat menjalankan program aplikasi tidak perlu merestart komputer tapi cukup menutup program yang crash.

Kekurangan Linux

Selain keuntungan linux, ada beberapa hal yang menjadi kekurangan linux :

1. Waktu belajar. Untuk yang sudah terbiasa menggunakan windows, diperlukan waktu untuk belajar kembali karena sistem operasi linux agak berbeda.

2. Dukungan Aplikasi Client. Belum tersedia program yang setara dengan program aplikasi di windows (misal AutoCad, SPSS, atau yang lainnya). Kalaupun sudah ada biasanya belum selengkap yang berjalan di sistem windows.

3. Terlalu banyak variasi. Banyaknya distribusi linux yang ada dapat mempersulit seseorang untuk memilih distribusi mana yang cocok untuknya. Selain itu setiap distribusi sering melakukan penempatan lokasi atau direktori instalasi program pada tempat yang berbeda-beda sehingga akan menyulitkan jika pindah distro.

Beberapa Hal Umum di Linux

- Case sensitive. Linux membedakan penggunaan huruf besar dan huruf kecil. Hal ini berlaku untuk semua penggunaan linux, mulai penamaan file, perintah, nama program dan sebagainya.

- Hampir semua hal adalah file. Linux menganggap hampir semua hal adalah file. Baik itu data, program, sampai hardisk, cdrom, floppy serta printer adalah file.

- Pola penamaan file. Biasanya beberapa system operasi, setiap file secara umum akan memiliki ekstensi yang memiliki arti tersendiri, misalnya .txt untuk melambangkan file ascii biasa. Linux tidak terlalu peduli dengan itu, walaupun terdapat beberapa konvensi, misalnya untuk file yang dijalankan kita tidak perlu memberikan ekstensi, ekstensi .conf untuk file konfigurasi, dan lain sebagianya. Tetapi di luar itu kita tidak perlu memikirkannya. Kita bahkan dapat menggunakan .xxx sebagai nama file. Panjang nama file bisa sampai 256 karakter. Di linux, nama file boleh memiliki titik berapa saja misalnya linux.2-2.tar.gz.

- Terdapat dua jenis user , yaitu user root dan user biasa. User root adalah user yang memiliki hak akses tertinggi, user biasa adalah user yang memiliki hak akses terbatas.

MEDIA INSTALASI UBUNTU

Merupakan media yang digunakan untuk menginstall distribusi GNU/Linux, termasuk Ubuntu. Distribusi biasa disebut distro, merupakan kernel linux (OS) beserta paket-paket aplikasi yang dibundle sedemikian rupa, seperti ubuntu, redhat, centos, slackware dan lainnya.

Beberapa pilihan media untuk menginstall distribusi Ubuntu:

1. Media CD/DVD ROM. Paling populer dan menjadi media utama yang ditawarkan dari pihak pengembang termasuk Ubuntu sendiri. Bisa diperoleh dengan cara request free CDs (Shipit), membeli dari pihak ketiga, bisa juga download.

2. Media Flashdisk. Cocok untuk komputer yang tidak memiliki CD/DVD drive, namun harus mendukung booting dari USB.

3. Lainnya. Selain kedua media tersebut, ada beberapa media lain yang bisa digunakan seperti hardisk, FTP dan NFS.

Untuk mendapatkan master installer Ubuntu bisa dengan akses Ubuntu.com—situs resmi developer Ubuntu. Ada dua yang alternative untuk memperoleh installer, dengan cara dowload file ISO atau pesan CD Ubuntu Gratisan (Shipit)

1. Download file ISO Ubuntu. Dapat didownload di http://ubuntu.com/download. file yang disediakan dikategorikan beberapa bagian:

a. Ubuntu Desktop. Untuk komputer-komputer desktop termasuk laptop kecuali netbook (kecuali dalam keadaan terpaksa). Dibutuhkan memory minimal 256MB, agar bisa berjalan lebih baik sebaiknya menggunakan di atas 512MB.

b. Ubuntu Server. Untuk komputer-komputer kelas server dan tanpa dukungan terhadap lingkungan Command Line Interface (GLI) secara default. Ubuntu server hadir dengan lingkungan Command Line Interface (CLI) secara default.

c. Ubuntu Alternate. Jika hanya memiliki memory dibawah 256MB dengan spesifikasi hardware yang pas-pasan sebaiknya menggunkan Ubuntu Alternate sebagai solusi karena proses instalasi disajikan dalam mode text menu.

d. Ubuntu Netbook. Ada 2 versi:
• Netbook Live CD. Jika ada external CD drive untuk digunakanlive CD/install.
• Netbook Live Image. Tersedia untuk platform ARM yang terdiri atas Marvell Dove Netbook live image dan Freescale i.MX51. kedua jenis ini hanya mendukung booting dengan usb image.

2. Pesan CD Ubuntu Gratisan (Shipit). Cara ini membutuhkan waktu karena dikirim langsung dari luar negeri. Gunakan fasilitas request free CDs (Shipit) yang ada di website ubuntu.com dengan url https://shipit.ubuntu.com/.


KESIMPULAN DAN PENUTUP

Setelah membaca dan menuliskan beberapa hal mengenai open source, terus terang, pikiran saya semakin terbuka untuk hal-hal yang tadinya benar-benar tidak menarik perhatian saya. Memang, penyebab utamanya adalah, semenjak pertama kali mengenal komputer yang saya tahu hanya Windows. Hanya itu yang saya pelajari dan menjadi terheran-heran sendiri ketika menyadari kalau ada Linux yang bisa lebih murah dan mudah. Sangat menarik mempelajari mengenai open source, linux dan teman-temannya.
Tidak ada salahnya untuk kita lebih agresif lagi dalam hal mencari ilmu. Hal-hal yang tadinya kita anggap tidak menarik dan kita pandang sebelah mata, belum tentu memang seperti itu. Kalau kita mau lebih banyak belajar, banyak hal-hal baru yang akan memperkaya wawasan kita. Dan entah bagaimana dan apa berlaku, itu pasti akan berguna di dalam hidup kita. Entah itu sekarang, besok, minggu depan, tahun depan atau di masa yang akan datang.
Sama halnya dengan saya. Saya dulu sama sekali tidak tertarik dengan hal mengenai komputer di luar Windows. Dan sekarang, setelah mengikuti seminar ini, wawasan saya bertambah dan tumbuh dalam hati saya untuk lebih membuka pikiran dengan hal-hal baru yang mungkin lebih baik.
Mungkin ada beberapa hal di dalam tulisan ini yang belum tepat dan benar, saya minta maaf dan mohon koreksinya.
Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar